Apa sih PMII? Penasaran dengan PMII? Tulisan ini dikhususkan bagi para mahasiswa yang berjiwa aktivis. Tentu banyak sekali oganisasi mahasiswa di tingkatan universitas-universitas di Indonesia. Bagi para Maba (Mahasiswa Baru) yang ingin memperbanyak jaringan silahkan pelajari organisasi PMII ini. Berikut ini sejarah singkat beridirnya organisasi PMII.
PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) sebuah organisasi nasional yang berdiri sejak tahun 1960 tepatnya pada tanggal 17 April. Awal mula berdirinya organisasi PMII menginduk pada organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Pengurus Besar PMII pertama adalah Mahbub Djunaidi dari Kampus UI. Seiring berjalannya waktu PMII menyatakan keluar dari NU, karena pada masa itu NU menjadi sebuah organisasi partai. Alasan ini dinilai tepat agar pergerakan organisasi mahasiswa ini berjalan secara interdependensi. Secara tradisi PMII tetap berpahamkan ahlu sunnah wal jama'ah ala NU.
Maka dari itu, PMII tidak pernah lepas dari kebesaran nama NU. Hingga pada tahun 2015 PMII kembali lagi menjadi badan otonom di bawah organisasi NU. Terjadi perdebatan sengit agar kembali kepada NU dengan alasan bisa menghilangkan independensi mahasiswa. Ini juga berdasarkan pertimbangan matang, setelah NU tidak lagi menjadi partai pada tahun 1984 Muktamar Situbondo kembali ke khittah.
Sebagai sebuah organisasi mahasiswa tentu ada yang ingin menambahkan kemampuan soft skill-nya. Di PMII UI banyak mengadakan acara-acara seminar di kampus dan acara-acara nasional lain. Seperti ada pelatihan entrepreneurship, pelatihan leadership, pelatihan jurnalistik ataupun pelatihan khusus lainnya
Di kehidupan kampus yang sangat educated ini tentu merindukan sebuah oase kegiatan yang guyub. Sekedar menghibur dengan berkumpul-kumpul, melepas penat yang terus belajar. Sebagai masyarakat yang berbudaya kolektif tentu meninginkan reuni/temu kangen. Bagi yang haus akan ajaran agama dan rindu dengan ritual-ritual agama. Ada acara halal bihalal setelah liburan bulan ramadhan, ingin merasakan bermain rebana (alat musik tradisional).
Ada juga ziarah kubur ke makam-makam wali atau orang sholeh ziarah ke makam Sultan Maulana Hasanudin Banten. Misal juga, ada tahlilan dan yasinan di malam Jumat, main rebana di hari Minggu. Ada juga diskusi-diskusi, kajian, dan bedah buku, misal di PMII UI ada diskusi 'Rabu Cerdas' setiap hari Rabu.
Tentu selain acara-cara di atas juga ada olahraga bermain futsal atau badminton bareng alumni dan seterusnya. Banyak alumni-alumni PMII UI dari angkatan-angkatan tahun 1996 sampai sekarang. Ada alumni yang sudah menjadi Doktor, Pengusaha, Pejabat, dan politisi.
Maka dari itu tak jarang anggota PMII ini semua kebanyakan dari kalangan keluarga pesantren. Tapi ada juga dari kalangan luar pesantren. PMII memiliki catatan sejarah yang terbilang baik dari segi pemahaman keagamaan Islam dan pemahaman kenegaraan Indonesia. Dua pelajaran utama yang dibawa PMII yaitu agamis dan nasionalis bisa di dapat dari organisasi ini. Berpahamkan Islam yang sangat mengedepankan nilai-nilai moderat dan berjiwa nasionalis.
PMII mengajarkan kepada para anggotanya untuk terus berfikir kritis transformatif terhadap permasalahan yang terjadi dalam Islam maupun dalam negara Indonesia. Di PMII bisa belajar agama Islam ala NU dengan kitab kuning (kitab klasik). Nilai-nilai ajaran Islam di PMII tidak betentangan dengan nilai-nilai nasionalis. Ada anggapan populer bahwa cinta tanah air sebagian dari iman "hubbul wathon minal iman".
PMII mengajarkan bagaimana seorang mahasiswa bersikap "Tawassuth, Tasamuh, Tawazun, dan I'tidal". Sebuah istilah yang jarang di dengar bagi masyarakat umum. Ke empat istilah ini merupakan hasil karya pemikiran yang pada intinya untuk selalu bersikap moderat, toleran, berimbang dan adil. Seorang mahasiswa dituntut untuk terus berpikir secara jernih dan matang terhadap persoalan yang ada. Agar tidak terjebak atau diperalat oleh para pemangku kepentingan.
Di PMII inilah kematangan organisasi seorang mahasiswa aktivis diuji. Seberapa besar kecerdasan seorang mahasiswa ditempa dan digembleng. Kedewasaan seorang mahasiswa benar-benar dilatih. Belajar berorganisasi membuat peraturan dasar atau berjejaring dengan PMII di seluruh Indonesia. Suka duka di PMII dihadapi secara bersama-sama, belajar menerima perbedaan tanpa harus menyamakan. PMII sangat menjunjung nilai-nilai pluralisme sebagai sebuah kenyataan yang ada. Dimana kebaikan dan kebenaran itu tidaklah hanya di monopoli oleh satu kelompok saja.
Pokoknya tidak akan pernah rugi masuk PMII ibarat sebuah keluarga baru. Tempat bukumpul sharing berbagi informasi semisal informasi beasiswa. Bertemu orang-orang baru dengan latar belakang yang berbeda tapi tetap menyatu dalam watu wadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar