Sabtu, 10 Juni 2017

Pendirian Organisasi NU (Nahdlatul Ulama) Indonesia

Organisasi NU awal mulanya berdiri sejak tahun 1926 M (16 Rajab 1344 H) jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Sebuah organisasi Islam yang lahir dari kalangan tradisional murni yaitu Pesantren Salaf (bukan salafi, karena salafi sangat berbeda dengan NU). Berdirinya organisasi NU antara paksaan tuntutan zaman kala itu yang harus didirikan. Berdasarkan pertimbangan jika NU didirikan maka akan terkesan/timbul sebagai 'golongan baru' dalam Islam. Sebetulnya masarakat pesantren yang umumnya mayoritas di pinggiran kota/perdesaan sudah merasa nyaman akan tradisi Islam itu sendiri.
Islam sendiri bagi NU/masyarakat pesantren tradisional sudah berjalan prakteknya. Amaliyah ibadah sanadnya sambung menyambung hingga utusan nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam. Jadi NU bahasa gampangnya memiliki referensi/daftar pustaka yang terpercaya bila dalam kehidupan akademik. Sehingga argumen atau gagasan NU selain beradasarkan Alquran dan Hadits juga berdasarkan Ijma' (konsensus) dan Qiyas (pemikiran) para ulama terkenal kealiman dan kesolehan. Kembali kenapa NU harus didirikan secara formalitas bukankah sudah cukup saja secara praktek secara tradisi?
Berikut ini alasan didirikannya sebuah organisasi NU. Para ulama atau Kiai pesantren merasa khawatir akan perkembangan Islam di timur Tengah. Adanya kubu Mustafa Kemal Attaturk sebagai tokoh sekulerisme dari Turki dan Abdullah bin Wahabi tokoh wahabi yang sangat radikal.
Ibnu Saud, Raja Najed seorang paham Wahabi, sangat dominan pada kelompok Islam lain yang melarang mengajarkan faham mazhab (Imam Syafi'i, Hanafi, Malik, Hambali, Imam Ghazali, Abu Hasan Al-Asyari Abu Mansyur Al-Maturidi dan Junaid Al-Baghdady) bahkan tidak sedikit juga para ulama yang dibunuh karena berbeda pandangan.
Sebuah dua kubu ekstrim yang sangat berlawanan. Kiai pesantren di nusantara ini merasa ikut serta andil peran dalam menjaga Islam. Jika wilayah ini dibiarkan oleh dua kubu ekstrim yang berlebihan dan salah mengelola perawatan Tanah Suci yaitu Ka'bah, Makkah (kiblat umat muslim seluruh dunia).
Dua kubu ekstrim ini ingin meratakan kuburan makam Nabi Muhammad SAW sebagaimana kuburan orang biasa. Bahkan ingin membongkarnya dan memindahkan kuburan nabi. Tindakan ini sangat membahayakan dan tidak terima bagi Kiai-Kiai yang ada di nusantara. Sebelumnya banyak situs sejarah bukti lahirnya Islam yang telah dibongkar. Apabila bukti-bukti sejarah ini dihapus maka Islam akan menjadi sebuah dongeng untuk generasi yang akan datang. Jadi jika mengajarkan Islam kepada anak cucu kita, akan kebingungan mana buktinya? Sementara buktinya telah digusur dan hilang.
Ketika komunitas pesantren mengirimkan delegasinya ke Arab Saudi maka tidak diterima. Delegasi yang dikirim tidaklah berbentuk sebuah organisasi formal-terkesan asal-asalan. Kiai Hasyim Asyari seorang kiai kharismatik dan disegani ini akhirnya membentuk sebuah organisasi bernama NU. Lalu dikirimlah delegasi Komite Hijaz agar bisa diterima di Arab Saudi.
Ada lima tuntutan besar yang diajukan oleh para Kiai pesantren kepada raja Arab. Akhirnya terkabul karena berdasarkan argumen dan sanad keilmuan yang dimiliki para kiai pesantren. Ini alasan mengapa organisasi NU didirikan secara formal. Padahal praktek amaliahnya sudah diterapkan sebelum adanya NU itu sendiri. Sebagai contohnya misalnya praktek tahlilan, yasinan, istigosahan, muludan, rajaban, ziarah kubur ke sanak saudara dan alim ulama, dst yang semuanya itu produk-produk ajaran yang dimiliki umat Islam, terutama pesantren yang secara organisasinya NU.
Sebuah organisasi kemasyarakatan religius terbesar di Indonesia. Sebuah organisasi yang menjadi perantara penghubung yang mengayomi pemerintah dengan waga sipil. Hingga sekarang organisasi NU adalah organisasi Islam yang terus memperjuang nilai-nilai Islam secara moderat. Membawa misi rahmatan lil aalamin (rahmat kasih sayang bagi seluruh alam semesta. Membawa sebuah misi membentuk karaktek keperibadian kehidupan masyakarat nusantara. Sebagaimana dalam Alquran "li utammima makarimal akhlaq" untuk menyempurnakan akhlak/perilaku manusia. Belajar bermasyarakat, ramah, sopan, tawaduk, menghormati, saling kasih antar sesama manusia dan ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar