Sunan Gunung Jati sepulang dari Mesir yang singgah ke Makkah, Gujarat, dan Champa. Sunan Gunung Jati ingin mendharma baktikan pada Negara Mawacara, Bumi Mawaciri.
Ketika ada problem di masyarakat Kanjeng Sunan Gunung Jati, menggunakan ilmu kanugaran tingkat tinggi. Sunan Gunung Jati memiliki murid yang bernama Nyi Mas Ganda Sari.
Ada sayembara, siapa yang bisa
mengalahkan Nyi Mas Ganda Sari akan jadi suaminya. Nyi Mas Ganda Sari ingin
menguji kesaktian. Datang seorang pemuda berambut panjang yg tidak bisa
terpotong. Sunan Gunung Jati yang berdiri disampingnya mengerti akan keinginan
pemuda yang ingin memotong rambut yang panjang hingga ke tanah. Gunung jati
langsung pergi seketika itu pula rambut panjang pemuda itu terpotong.
Pemuda itu tertarik ikut sayembara Nyi Mas Ganda Sari,
seorang murid Gunung Jati itu kalah dengan pemuda itu. Hingga Nyi Mas Ganda
Sari lari dan pemuda yg mengejar itu kaget ketika bertemu dengan seorang yang
telah memotong rambutnya. Pemuda itu bernama Syech Magelung yang akhirnya menikahi
Nyi Mas Ganda Sari.
Ketika Gunung Jati menyisir wilayah ditemui sekelompok orang
yang sedang menggali tanah. Kelompok orang ini mencari air, karena sudah lama
terjadi kekeringan di wilayah itu. Dengan ilmu yang dimiliki Sunan Gunung Jati
berhasil mendatangkan air dengan sekali usapan pada dinding galian.
Ada seorang suami yang menuduh istrinya yang buncit tertelah
berbuat serong. Istri tersebut mengelak bahwa dirinya tidak berbuat demikian
ketika berbicara dengan Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati pun membenarkan
bahwa perempuan ini tidak hamil hanya saja sedang sakit. Sunan Gunung Jati pun
menyembuhkan penyakit yang ada di dalam perempuan tersebut.
Pengangkatan Gunung Jati oleh wilayah Padjajaran ternyata
memiliki maksud untuk penarikan upeti. Ketika Cirebon, diminta bayar Upeti,
Sunan Gunung Jati sebagai pimpinan menolak, tanpa Upeti Cirebon memiliki hub
darah/bathin dengan kerajaan Padjajaran.
Penarikan zakat yang tidak seberapa bagi yang mampu
disalurkan kembali zakat itu pada yang tidak mampu. Kebijakan pemerintah Gunung
Jati ini membawa kemajuan pesat di bandingkan wilyah Pasundan lain. Sehingga
membuat iri bagi daerah-daerah yang disekitarnya.
Ketika Kerajaan Galuh meminta upeti ke kerajaan Cirebon.
Eyang Pati dari Kuningan siap berperang melawan kerajaan Galuh. Datang pula Nanda
Sultan Trenggono Putera Demak. Cirebon meminta bantuan Demak utk menyerang
Prabu Cakra Ningrat (Raja Galuh).
Terjadi kesulitan peperangan yang dipimpin Kuningan dan
Demak dalam melawan Prabu Cakra Ningrat. Gunung Jati pun kembali memanggil Nyi
Mas Ganda Sari, suami dari Syech Magelung. Utusan seorang perempuan untuk
mengatur siasat dengan mengelabuhi Prabu Cakra Ningrat (Raja Galuh).
Raja Galuh hanya bisa tertawa terbahak-bahk ketika yang
dikirim adalah seorang perempuan yang cantik. Nyi Mas Ganda Sari berpura-pura
berkhianat pada pemerintahan kerajaan Cirebon. Nyi Mas Ganda Sari mencoba
memancing kerahasiaan kesaktian yang dimiliki Raja Galuh.
Ketika sedang memijat-mijat Raja Galuh berdalih tidak akan
bisa masuk seorang musuh ke dalam Istananya.selama Gendala Sakti masih
digenggamannya. Saat itu pula raja Galuh tertidur dan terbangun mendapati
Gendala Sakti yang hilang. Hilangnya Gendala Sakti, kerjaan Galuh luluh lantah
oleh serangan pemerintahan kerajaan Cirebon.
Melihat banyaknya mayat yang mati baik dari rakyat Gunung
Jati dan rakyat Raja Galuh Gunung Jati mengatakan mereka semua mati syahid
sesuai keyakinannya masing-masing. Sunan Gunung Jati pun berpesan sepeninggalan
ini wajib atas kalian untuk berbuat kebajikan dan keadilan pada keluarga
kerabat, sanak saudara dan siapa saja. Gunung Jati menitipkan fakir miskin dan
masjid kuharap kalian melaksanakan.
Berdasarkan runtutan cerita yang di atas ada beberapa
penggagas yang termotivasi untuk pendirian provinsi Cirebon ada dari perjuangan
Gunung Jati. Sayangnya Cirebon ada tiga pimpinan akibat kebijakan Belanda.
Seiring berjalannya waktu kini keraton-keraton yang di Cirebon semakin tidak
terurus. Bisa dilihat dari keadaan sekarang yang sangat berbeda dengan keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakata maju karena Yogyakarta dijadikan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar